YBM PLN dan Baitulmal Tazkia Launching Program Ketahanan Pangan Untuk Santri Penghafal Al Qur’an dan Guru Ngaji
Yayasan Baitulmaal PLN (YBM PLN) bersama Baitulmal Tazkia menyalurkan bantuan pangan ke pesantren-pesantren tradisional. Bantuan pangan yang disalurkan merupakan bantuan pangan berupa beras. Mengangkat tajuk Beras Cahaya, sebanyak 8,5 ton beras siap disalurkan ke pesantren-pesantren untuk santri penghafal Al Qur’an dan guru ngaji dalam kurun waktu enam bulan kedepan.
Terdapat tiga pesantren tradisional yang akan menerima program sedekah Beras Cahaya itu. Pesantren Qoryyah Thoyibah Al Mughni di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg; Shoutul Fataa di Bojonggede dan Pesantren Latar Hati di Sawangan, Kota Depok. Ketiga pesantren di Jawa Barat tersebut, memang tidak memberatkan santri-santrinya untuk biaya pendidikan di pesantren tersebut.
Sementara launching Program Ketahanan Pangan di Pondok Pesantren Qoryyah Thoyibah Al Mughni ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, Direktur Eksekutif YBM PLN, Salman Al-Farsi, Direktur Baitulmal Tazkia Iwan dan perwakilan pesantren penerima program ketahanan pangan serta ulama setempat.
Program tersebut resmi dilauching langsung Direktur Eksekutif YBM PLN, Salman Al-Farsi, Direktur Baitulmal Tazkia dan pimpinan pondok pesantren. Sebanyak 271 penerima manfaat menerima program ketahanan pangan untuk santri penghafal Al Qur’an dan guru ngaji.
Iwan selaku pimpinan Baitulmal Tazkia menuturkan bahwa program ketahanan pangan untuk pesantren-pesantren di pelosok dan tradisional adalah salah satu sektor yang terdampak wabah Covid-19. “Sejak pandemi melanda bangsa ini juga seluruh dunia semua masyarakat terdampak Covid-19,” katanya.
Tidak hanya di bidang kesehatan dan sosial lanjutnya, pada ekonomi masyarakat selain masyarakat umum juga dan khususnya di masyarakat pondok pesantren yang terutama yang berada di pelosok yang memang awalnya sudah ada donaturnya. “Namun sejak pandemi saat ini mereka sulit juga untuk membantu pesantren-pesantren yang kategorinya adalah pesantren tradisional,” ucap Iwan.
Pria berumur 42 tahun itu berharap sinergi YBM PLN dan Baitulmal Tazkia melalui program bantuan pangan untuk para santri penghafal Alquran dan juga guru ngaji. “Mudah-mudahan ini bisa membantu para santri penghafal Quran dan guru ngaji di beberapa pondok pesantren, dengan harapan program pangan para santri terpenuhi secara optimal,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif YBM PLN Salman Al – Farisi berharap amanah yang tersampaikan unuk para santri dan guru menjadi berkah. “Semoga menjadi keberkahan kepada para muzaki dan pegiat YBM PLN di seluruh penjuru negeri,” pungkasnya.